Apakah jodoh itu selalu identik? Hemm..gk salah jg sih tp gk sepenuhnya benar. Jodoh itu tidak harus identik kg. Identik dalam pengertian mirip/hampir sama wajahnya ya!!😁. Buktinya ada sebagian pasangan yg sama sekali tidak mirip dan ada beberapa jg yang mirip bahkan seperti pinang di belah dua 😆. Kemiripan ini muncul ketika pasangan di sandingkan. Ada yg sekilas mirip di bagian hidung, dagu, dahi ataupun bentuk wajah, bahkan ada pula guratan-guratannya mukanya yg terlihat mirip. Penilaian ini tergantung si pengamat. Pengamat biasanya memiliki penilaian yg berbeda-beda dgn menunjukkan % tase kemiripannya. Ada yg mengatakan dia mirip sekali hampir 80% dan tidak sdikit pula yg mengatakan hanya di bagian tubuh tertentu, tergantung sudut pandang yg mereka pakai.
Teka-teki ini kadang menjadi tanda tanya untuk kalangan muda yg sedang jatuh cinta. Mereka lebih sering menyandingkan kata "Seberapa mirip kah aku dgn dia"..berharap dgn adanya kemiripan itu, mereka bs bersatu, padahal jodoh tidak bs di tebak dan jodoh belum tentu selalu identik secara fisik. Apalgi jika kamu berhubungan dgn seseorang (pacar) yg blm tentu berakhir di pelaminan.
JODOH YANG SELALU "IDENTIK" MEMILIKI KESAMAAN KARAKTER DAN TIDAK BISA DI UKUR DARI KESAMAAN GEN.
Karna masing-masing orang memiliki gen yang berbeda-beda, jadi gak ada hubungannya ya 😅.. Berbeda dengan kesamaan karakter, bisa terjadi karena frekuensi mereka sama. Artinya mereka saling melengkapi, sehingga menimbulkan efek nyaman satu sama lain. Dari efek nyaman inilah mereka mulai bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan. Eiittss...tp ingat!! Efek nyaman inipun perlu di klasifikasi, ada efek nyaman karena rasa, artinya semakin sering komunikasi semakin "menyukai dia" atau mereka memiliki ketertarikan satu sama lain, dan ada efek nyaman yang hanya berdasarkan logika, contohnya suka bercerita karena di rasa nyambung. Hati-hati dengan perasaan seperti ini, kadang bisa menjerumuskan. Suka bercerita bukan berarti dia memiliki rasa 😅. Bisa jadi dia hanya menyibukkan diri karena memiliki waktu luang. Nah loo...jadi sakit hatikan 😂. Makanya jangan terlalu cepat menyimpulkan perasaan.
Kemudian jika di lihat dari segi "pacaran", imbas dari komunikasi yg telah mereka jalani sebelumnya menyebabkan rasa kangen, sehingga ketika salah satu pasangan tidak ada kabar, insting mereka berkata "kg dia tidak menghubungi aku ya". Dampaknya secara tidak sadar salah satu pasangan mulai gelisah dan mencoba menghubungi lg, dan akhirnya di tanggapi positif oleh lawan pasangan. Karena lawan pasangan masih sayang dengan pasangannya, komunikasi dua arah terjalin kembali dan menjadi sering, lama-kelamaan efek enjoy terhadap pasangan menimbulkan kesan "km cocok sm aku". Kecocokan ini di buktikan pada saat mereka mulai merasakan kenyamanan pada pasangannya. Mereka akan beranggapan bahwa aku lebih memilih dia yg nyaman di sampingku daripada mencari kesamaan dgn wajah.
Tetapi ada jg lo, mereka yg memang menemukan pasangannya secara kebetulan mirip banget, bisa di bilang 40:60 deh, kebanyakan miripnya. Kemiripan ini hasil campur tangan Sang Maha Kuasa, sehingga mereka bisa mirip. Dari penciptaannya memang di takdirkan seperti itu :). Jadi tidak bisa di ganggu gugat apalgi di teliti. Tapi kalo dilihat dari % tase kemiripan pasangan di indonesia ini, dominasi terbesar yaitu pada jodoh yg tidak identik (tidak mirip) :).
Pasangan yang tidak identik ini justru terlihat mirip ketika mereka menjafi pasangan suami istri. Semakin sering bersama, kemiripan semakin terbentuk. Misalnya dalam sebuah foto keluarga. Tidak sedikit mereka bilang "wah pak dan ibu mirip ya" padahal ketika menikah, mereka sama sekali tidak mirip, tetapi menjadi mirip karena kebersamaan mereka selama berpuluh-puluh tahun.
Nah, mengapa demikian?? Mengapa mereka menjadi mirip ketika telah menjadi suami istri.
Menurutku sih karena kebersamaan mereka menciptakan efek harmonis. Secara tidak langsung mainset, pola pandang, dan tujuan menjadi satu. Sehingga rasa bahagia menjadikan efek nyaman yg menstimulasi otak untuk mengeluarkan hormon penyebab rasa senang. Rasa senang inilah yg secara langsung membentuk guratan-guratan di wajah. Sehingga lama-kelamaan wajah mereka terlihat mirip.
Studi membuktikan pernah dilakukan percobaan sebanyak 24 orang pasangan suami istri yang tidak mirip, kemudian di foto. Mereka mengestimasi waktu 10 tahun untuk kembali mengambil foto mereka. Terlihat dalam jangka waktu 10 tahun ini, kemiripan pada foto jelas terlihat di bandingkan foto awal ketika mereka menikah. Itu artinya kemiripan terjadi setelah mereka menjadi suami istri.
Nah..buat yg gak mirip sama calonnya, gak usah khawatir, karna kemiripan bisa terbentuk ketika sudah menjadi suami istri lo. Jadi pesan ku ihtiar saja bahwa yang di depan mu adalah jodoh mu :)